Logo

Suryabrata dalam (Tomi darmawan,2007) membedakan motivasi berdasarkan sebab-sebab timbulnya motivasi itu sendiri ke dalam dua golongan, yaitu:

a. Motivasi Intrinsik, adalah motivasi yang memang berasal dari dalam individu sendiri. Misalnya, orang yang gemar membaca tidak ada yang mendorongnya untuk membaca.

b. Motivasi Ekstrinsik, adalah motivasi yang berasal dari luar individu dan berfungsi karena ada perangsang dari luar. Misalnya, orang giat belajar kalau diberi tahu sebentar lagi ujian.

Menurut Hamalik (2000:174) komponen motivasi adalah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya. Ada dua komponen dalam motivasi, yaitu:

a. Komponen Dalam, yaitu perubahan di dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, dan ketegangan psikologis. Jadi, komponen dalam adalah kebutuhan-kebutuhan yang hendak dipuaskan.

b. Komponen Luar, yaitu tujuan yang hendak dicapai.

Sedangkan menurut Dimyati (1994:80) motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Motivasi Primer, adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia.

b. Motivasi Sekunder, adalah motivasi yang dipelajari. Misalnya, orang yang lapar akan tertarik pada makanan tanpa belajar. Untuk memperoleh makanan tersebut orang harus bekerja dengan baik melalui belajar bekerja. Bekerja dengan baik merupakan motivasi sekunder. Bila dapat bekerja dengan baik, maka ia dapat memperoleh gaji berupa uang dan uang tersebut merupakan penguat motivasi sekunder.

Rusyan (1983:3) membagi motivasi menjadi dua, yaitu:

a. Motivasi atas dasar rangsangan, yang dibedakan atas motivasi kebutuhan organik dan motivasi karena darurat. Kebutuhan organik antara lain adalah makan dan bernafas.

b. Motivasi berdasarkan munculnya motivasi, yang dibedakan atas motivasi bawaan dan motivasi yang dipelajari. Motivasi bawaan dibawa sejak lahir, seperti dorongan untuk belajar. Motivasi yang dipelajari, misalnya ingin pandai maka orang harus belajar.